Tips & Cara Manage Sampah Rumah yang Bijak untuk Kelestarian Bumi

Pernahkah Anda menghitung berapa banyak jumlah sampah yang Anda hasilkan setiap hari? Berdasarkan data riset yang dihimpun oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan kehutanan, setidaknya ada 175.000 ton sampah yang diproduksi setiap harinya. Kemampuan manage sampah yang buruk, terutama dari rumah tangga diklaim sebagai salah satu penyebabnya.

Bagaimana Manage Sampah untuk Melestarikan Bumi

Berdasarkan data produksi sampah tersebut, bisa disimpulkan bahwa setiap satu orang di Indonesia menyumbang setidaknya 0.7kg sampah setiap harinya. Satu lagi data yang menyedihkan menunjukkan bahwa manajemen pengelolaan sampah di Indonesia terbilang sangat buruk.

Dari hasil survey yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistika di tahun 2017, hanya 18,6% rumah tangga di Indonesia yang memiliki kepedulian terhadap sampah saat berbelanja. Sisanya adalah orang-orang yang tidak peduli bahkan tergolong pihak yang menyumbang produksi sampah semakin besar.

Merujuk pada fakta dan data ini, maka tidak heran jika kemudian kampanye pengelolaan sampah dimulai dari rumah tangga. Pengelolaan sampah yang bijak ini tidak hanya bisa mengurangi produksi sampah harian rumah tangga dan dampak negatif yang ditimbulkan saja, namun juga bisa memberikan nilai ekonomi lebih.

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan sebagai upaya manage sampah rumah tangga ini. Namun sebelum itu, Anda harus tahu terlebih dahulu jenis-jenis sampah. Setidaknya ada 2 jenis sampah yang harus diketahui, yaitu sampah organik dan sampah anorganik.

1. Pisahkan Tempat Sampah untuk Jenis Sampah Organik dan Anorganik

Tips paling dasar untuk mengolah sampah rumah tangga adalah menyediakan tempat sampah terpisah untuk jenis sampah berbeda, sampah organik dan anorganik. Jadi, Anda harus menyediakan dua tempat sampah di rumah.

Satu tempat sampah untuk sampak organik dan satunya lagi untuk sampah anorganik. Anda juga bisa memisahkan antara sampah kering dan basah. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan pengolahannya.

Sampah basah biasanya akan cenderung kotor dan cepat bau. Dengan memisahkannya, nantinya Anda tidak perlu khawatir saat akan melakukan pengolahan sampah tersebut.

2. Gunakan Alas Tempat Sampah Koran Atau Kardus untuk Menggantikan Plastik

Kebanyakan dari Anda mungkin sering merasa kerepotan jika tempat sampah tidak diberi alas. Biasanya plastik dipilih sebagai alas tempat sampah ini karena praktis dan memudahkan ketika akan dibuang.

Mulai sekarang, Anda harus menghilangkan kebiasaan itu. Alih-alih menggunakan plastik, Anda bisa mengganti alas tempat sampah ini dengan koran atau kardus. Dengan cara ini, jika ada sisa cairan di dalam sampah yang sudah dibuang tidak akan mengotori lantai rumah.

Namun, jika sebelumnya Anda sudah menerapkan pemisahan sampah berdasarkan jenisnya dan memisahkan sampah basah di tempat yang berbeda, Anda tidak perlu lagi menggunakan trik ini. Anda bisa langsung membuang sampah di tempatnya.

3. Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos

Cara manage sampah rumah tangga berikutnya yang bisa Anda ikuti adalah dengan mengolah sampah organik untuk dibuat menjadi pupuk kompos. Ini adalah cara pengolahan sampah organik yang paling ramah lingkungan dan paling direkomendasikan.

Anda yang suka berkebun, cara ini juga bisa menjadi solusi untuk mengurangi biaya pemeliharaan tanaman untuk membeli pupuk. Kalaupun Anda tidak suka bercocok tanam, Anda bisa menyumbangkannya ke komunitas yang berkaitan dengan tanaman atau ke tetangga yang membutuhkannya.

4. Mengurangi Konsumsi Plastik

Cara berikutnya untuk mengelola sampah rumah tangga adalah dengan mengurangi konsumsi plastik. Plastik ini adalah jenis sampah yang sangat sulit terurai dan membutuhkan waktu lama agar bisa terurai secara keseluruhan.

Data menunjukkan bahwa sampah plastik ini adalah jenis sampah dengan jumlah terbesar yang ditemukan. Sampah ini menyebabkan kerusakan lingkungan bahkan berdampak pada berbagai biota yang ada di laut.

Maka, untuk menjaga kelestarian alam, bisa dimulai dengan mengurangi konsumsi plastik. Caranya bisa dengan menggunakan tas kain ramah lingkungan saat berbelanja, mengurangi penggunaan sedotan plastik dan lain sebagainya.

5. Berikan Minyak Sisa Menggoreng ke Instansi Pengolahan Minyak

Kalau Anda bingung dengan minyak sisa menggoreng, jangan buru-buru membuangnya. Minyak sisa menggoreng ini jika dibuang sembarangan bisa mencemari air. Solusinya, Anda bisa menyumbangkan minyak bekas ini ke instansi pengolahan minyak.

Sebelum disumbangkan, pastikan minyak sudah didinginkan lebih dulu. Kemudian, masukkan ke dalam wadah. Minyak goreng bekas ini nantinya akan diolah kembali untuk digunakan menjadi biodisel.

6. Daur Ulang Sampah Anorganik Kering

Ini adalah cara manage sampah yang paling populer dan sangat direkomendasikan untuk mengurangi sampah rumah tangga. Anda bisa mengolah atau mendaur ulang kembali sampah-sampah anorganik kering seperti plastik, kertas atau kaleng bekas.

Atau, jika Anda tidak memiliki waktu untuk mendaur ulang sendiri, Anda bisa memberikannya ke lembaga atau komunitas yang khusus bergerak di bidang pengolahan sampah ini. contohnya di Waste4Change. Di sini sampah-sampah anorganik Anda akan diolah semaksimal mungkin.

7. Kelola Sampah Berbahaya

Selain sampah organik dan anorganik, ada pula jenis sampah berbahaya, yaitu sampah yang mengandung bahan kimia. Contohnya baterai, tinta printer dan lain sebagainya. Untuk jenis sampah ini jangan dibuang sembarangan.

Anda bisa memisahkan jenis sampah ini untuk kemudian dibawa ke pusat daur ulang sampah. Sedangkan sampah-sampah barang elektronik bisa dikembalikan langsung ke perusahaan yang memproduksinya.

Dari 7 cara manage sampah rumah tangga di atas, sebenarnya tidak terlalu sulit asal Anda mau memulainya. Selain dengan cara mengelola sampah rumah tangga sendiri, Anda juga bisa membantu pengolahan sampah ini dengan berdonasi di Waste4Change di laman https://waste4change.com. Satu tindakan kecil Anda akan berpengaruh besar bagi kelestarian bumi.