Ketika akan merintis sebuah perusahaan, tentunya anda menginginkan agar perusahaan yang baru saja anda rintis dapat terus berkembang menjadi lebih baik lagi. Untuk mewujudkan hal tersebut, tentu diperlukan sebuah cara agar dapat mengetahui setiap perkembangan yang terjadi setiap bulannya terhadap perusahaan. Cara yang dapat dilakukan agar dpat mengetahui perkembangan perusahaan setiap bulannya adalah dengan membuat laporan bulanan.
Ada banyak jenis laporan yang dapat digunakan untuk menjelaskan perkembangan yang terjadi diperusahaan, misalnya laporan keuangan, laporan penjualan dan laporan penilaian kinerja karyawan.
Tentu saja dengan melihat laporan, anda dapat mengetahui bagaimana perkembangan perusahaan yang anda rintis, apakah menanjak atau justru stagnan dan cenderung menurun. Salah satu penyebab terjadinya penurunan produktivitas didalam sebuah perusahaan adalah kinerja karyawan yang menurun. Karyawan yang tidak dapat bekerja dengan baik akan membuat produktivitas perusahaan menjadi turun dan berdampak terhadap turunnya penjualan produk.
Untuk itu penting bagi perusahaan untuk membuat form penilaian kinerja karyawan agar dapat mengetahui bagaimana performa karyawan setiap bulannya. Selain itu ada banyak manfaat lain dari form penilaian kinerja karyawan yang dapat digunakan oleh perusahaan, apa saja manfaat tersebut? Berikut ulasannya.
1. Meningkatkan kinerja karyawan
Tentu saja dengan dibuatnya form penilaian kinerja karyawan akan meningkatkan kinerja karyawan. Tidak hanya karyawan yang berada pada tingkat bawah saja tetapi juga bagi karyawan yang berada ditingkat atas seperti manajer, kepala divisi, ataupun supervisor.
Hal ini karena segala pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan sudah terdata secara lengkap, dengan begitu karyawan pun dapat akan berlomba-lomba untuk bekerja dengan giat agar form penilaian kerja miliknya dapat terlihat baik dan tentunya perusahaan akan memberikan reward kepada karyawan yang memiliki kinerja sangat baik.
2. Dapat menyesuaikan kompensasi
Dengan membuat form penilaian kinerja karyawan, anda dapat mengetahui karyawan mana yang bekerja dengan baik dan karyawan mana yang tidak menunjukkan keseriusan dalam bekerja. Dengan begitu anda dapat menyesuaikan kompensasi bagi karyawan yang tidak menunjukkan kinerja yang baik dalam perusahaan, anda juga dapat memberikan reward kepada karyawan yang mampu memberikan kontribusi terbaiknya saat bekerja.
3. Menentukan promosi karyawan
Selain dapat menyesuaikan kompensasi, menggunakan form penilaian kinerja karyawan dapat anda jadikan sebagai dasar untuk mendukung pengambilan keputusan dalam hal promosi ataupun demosi karyawan. Oleh karena itu, form penilaian kinerja karyawan merupakan salah satu bagian penting untuk pengambilan keputusan
4. Mencari kesalahan dari desain kerja
Dengan menerapkan form penilaian kinerja karyawan, anda dapat mengetahui apakah desain kerja yang telah di tentukan dapat berjalan dengan benar atau tidak. Terkadang, rendahnya tingkat kerja karyawan bukan disebabkan oleh karyawan tersebut tidak dapat bekerja dengan baik, tetapi karena ada kesalahan dalam desain kerja yang diberikan kepada karyawan. Oleh karena itu form penilaian kinerja karyawan sangat efektif untuk menganailisa apakah terdapat kesalahan dalam desain kerja yang sudah dibuat.
5. Memperjelas job description karyawan
Membuat form penilaian kinerja karyawan, dapat memperjelas job description karyawan. Karyawan akan mengetahui apa yang sebenarnya harus dilakukannya selama bekerja. Dengan begitu karyawan pun akan lebih fokus mengerjakan tugas yang telah diperintahkan sesuai dengan job description.
6. Mempercepat tujuan perusahaan
Setiap perusahaan tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapat dalam waktu tertentu. Dengan adanya form penilaian kinerja karyawan, perusahaan akan dengan cepat mencapai tujuan yang ingin dicapai karena masing-masing karyawan dapat bekerja dengan lebih maksimal.
Bagaimana mengukur kinerja karyawan yang efektif?
Untuk mengukur kinerja karyawan secara efektif diperlukan standar dan komponen-komponen penilaian yang harus ditentukan dan bisa diterapkan pada semua lapisan level karyawan di perusahaan. Kinerja karyawan juga harus dievaluasi secara berkala agar tujuan pengembangan perusahaan bisa tercapai.
Kini banyak perusahaan yang bahkan bekerjasama dengan penyedia aplikasi penilaian kinerja karyawan agar dapat mengontrol secara berkala dan sistematis. Pengukuran kinerja dilakukan oleh diri sendiri, sesama karyawan, manajer-manajer divisi, atau dari karyawan ke manajer.
Adapun komponen-komponen yang bisa membantu menentukan pengukuran kinerja karyawan biasanya berdasarkan:
- Kualitas Kerja, diukur dari anggapan atau penilaian karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.
- Kuantitas atau jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah banyaknya pekerjaan yang bisa diselesaikan sesuai target.
- On-Time management atau tingkat ketepatan waktu dalam mengerjakan pekerjaan yang didelegasikan.
- Efektivitas, tingkat ketepatan penggunaan sumber daya tenaga, uang, teknologi, bahan baku secara maksimal dan terukur.
- Kemandirian, sejauh mana tingkat kemampuan seorang karyawan untuk bekerja sendiri untuk menjaga komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.
4 Indikator kinerja karyawan
Terdapat 4 indikator utama kinerja karyawan yang bisa menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas kinerja karyawan.
1. Gaya kepemimpinan
Cara atasan atau pemimpin divisi perusahaan dalam memimpin karyawan anggota akan sangat memengaruhi performa perusahaan dan juga karyawan. Karyawan yang memiliki pemimpin yang baik pada umumnya akan mampu memberikan performa kinerja karyawan yang juga baik. Pemimpin divisi atau atasan yang baik akan bekerja dengan cara mengayomi dan membimbing karyawan agar mampu menyelesaikan setiap tugas yang diberikannya kepada masing-masing karyawan tanpa tekanan yang berlebihan.
2. Kompensasi/Insentif
Kompensasi bisa diberikan kepada karyawan biasanya dalam bentuk bonus bagi kinerja karyawan yang mampu memberikan peningkatan atau target tertentu. Kompensasi ataupun insentif sangat mampu menjadi pendorong peningkatan performa. Selanjutnya, kesempatan promosi jabatan ke level yang lebih tinggi juga bisa membuat karyawan dalam meningkatkan performa. Selain sebagai salah satu bentuk penghargaan, hal tersebut juga akan secara efektif memacu karyawan lainnya untuk berkontribusi lebih keras pada perusahaan.
3. Lingkungan kerja
Faktor selanjutnya kinerja karyawan adalah lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang bersih dan nyaman akan membuat suasana hati setiap karyawan menjadi tenang dan menjadi lebih fokus saat bekerja. Perlengkapan alat kerja di kantor yang nyaman dan lengkap juga akan membuat setiap karyawan bekerja dengan maksimal.
Selain itu, pihak perusahaan juga harus bisa memperhatikan kesehatan dan tingkat keamanan karyawan di lokasi kerja dengan menyediakan lingkungan kerja yang menyenangkan dan sesuai dengan keperluan karyawan. Lingkungan juga meliputi relasi yang suportif antar seluruh karyawan.
4. Motivasi kerja
Motivasi merupakan sebuah dorongan yang muncul pada setiap individu secara sadar maupun tidak sadar dalam melakukan suatu pekerjaan dengan tujuan tertentu. Setiap karyawan tentunya mempunyai tingkat motivasi yang berbeda-beda. Beberapa karyawan ada yang memiliki motivasi bekerja untuk mendapatkan uang agar mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Sedangkan, beberapa orang memiliki motivasi kerja untuk meraih jabatan yang tinggi.